Anggota Tni Bunuh Diri Karena Judi Slot Online
JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan, Indonesia saat ini darurat judi online.
Hal ini disampaikan merespons meninggalnya anggota TNI Lettu Laut Eko Damara (30) lantaran diduga bunuh diri usai terlilit utang akibat judi online.
Personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir itu meninggalkan utang sekitar Rp 819 juta sebelum bunuh diri.
“Saya ingin kembali menekankan bahwa Indonesia darurat judi online. Satu dari sekian banyak orang, terutama kasus terkini, bahwa kabar seorang perwira TNI buruh diri diduga terlilit utang karena judi online,” kata Budi Arie dalam konferensi pers, Jumat (24/5/2024).
Baca juga: Lettu Eko Terindikasi Terlilit Utang Karena Judi Online, Dankormar: Utang Almarhum Rp 819 Juta
Pemerintah turut prihatin atas peristiwa meninggalnya Anggota TNI akibat permainan judi online itu.
Oleh sebab itu, Kementerian Kominfo terus bekerja cepat untuk memberantas judi online tersebut.
“Tentu saja kita prihatin dan turut berduka atas kejadian tersebut. Untuk itu, kita harus gercep, gerak cepat,” kata Budi Arie.
“Tentu upaya yang ada memerlukan pola operasi lintas kementerian, lembaga serta membutuhkan dukungan dari para tokoh dan seluruh komponen masyarakat,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Budi pun menegaskan akan menindak platform digital yang masih mempromosikan judi online.
Baca juga: Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah
Diketahui, Eko tewas di daerah operasi karena bunuh diri pada Sabtu (27/4/2024).
Hasil penyelidikan dari Marinir TNI AL, Eko tewas setelah melepaskan tembakan dari kepala sebelah kanan tembus kepala kiri atas.
JAKARTA, KOMPAS — Judi daring atau online kembali memakan korban dari kalangan prajurit TNI. Setelah Letnan Satu Dokter Eko Damara yang diduga bunuh diri karena judi daring, kini judi online merenggut nyawa Prajurit Dua Prima Saleh Gea. Anggota Batalyon Kesehatan 1 Divisi Infanteri 1 Kostrad Bogor itu tewas gantung diri diduga karena terjerat judi daring. Menyikapi kasus tersebut, TNI bakal mengevaluasi perekrutan prajurit.
Prada Prima Saleh Gea dinyatakan tewas gantung diri di Kamar OB Rumah Sakit Lapangan Yonkes 1/YKH/1 Kostrad, Bogor, pada 4 Juni 2024. Kini, sang prajurit telah dipulangkan ke keluarga di Nias Utara, Sumatera Utara.
Saat dikonfirmasi seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Rabu (12/6/2024), Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan, meninggalnya Prima Saleh Gea berkaitan dengan penumpukan utang akibat judi daring. Prima disebut tak tahu harus bagaimana.
”Ya, memang kalau kita lihat, pelajari kasus ini, dia utangnya banyak, mungkin dia tidak tahu mau bilang sama siapa, jadi itu yang terjadi,” katanya.
Baca juga: Ketika Judi ”Online” Goyahkan Kehidupan Sang Prajurit...
Judi online, lanjut Maruli, memang telah masif menjangkiti institusi, seperti TNI dan Polri. Meski sudah diperingatkan kepada seluruh personel TNI, tetap ada sejumlah prajurit yang terjerumus perjudian daring.
Dalam kasus Prada Prima Saleh Gea, TNI AD bakal mengevaluasi dari perspektif komandan atau atasannya. Selain itu, tahapan perekrutan prajurit turut menjadi sasaran evaluasi untuk mencegah kejadian serupa.
Di sisi lain, pihak keluarga Prima Saleh Gea mengendus aroma tak wajar dalam kematian Prima. Terdapat ketidaksesuaian keterangan soal lilitan untuk menggantung diri. Keluarga menduga kematian disebabkan pembunuhan, bukan bunuh diri.
Ya, memang kalau kita lihat, pelajari kasus ini, dia utangnya banyak, mungkin dia tidak tahu mau bilang sama siapa, jadi itu yang terjadi.
Maruli menegaskan, setiap gugurnya prajurit bakal diinformasikan secara lengkap kepada anggota keluarga, termasuk pemicu kematian, sebagai bentuk pertanggungjawaban. Namun, memang ada hal-hal yang tidak dibicarakan.
”Dikasih tahu dong, itu kan pertanggungjawaban. Cuma kan kadang-kadang ada hal-hal yang kami menganggap sudah orang meninggal, ngapain-lah dibicarakan lagi. Tapi evaluasi kami di dalam ya harus,” terangnya.
Belum lama ini, Lettu Eko Damara, dokter di Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Mobile Republik Indonesia-Papua Niugini Yonif 7 Marinir, bunuh diri setelah terlilit utang yang diduga dipakai untuk judi online. Eko ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan posisi tubuh bersandar pada dinding ruangan.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (12/6/2024).
Hasil investigasi mengungkapkan bahwa penyebab kematian Eko Damara adalah bunuh diri dengan cara menembakkan senjata ke kepala. Tercatat, total utang Lettu Eko Damara sebesar Rp 819.270.380. Di daerah operasi, utangnya mencapai Rp 177.324.400. Lettu Eko meminjam uang ke sejumlah pihak, mulai dari rekan sesama dokter, anggota TNI AL, warga di sekitar Pos Komando Taktis Komando Rakyon Militer Dekai, dua bank, dan institusi.
Merespons beragam kasus prajurit terjerumus judi daring, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, TNI memiliki sistem hukuman dan penghargaan (reward and punishment). Prajurit yang terlibat judi daring bakal dihukum disiplin militer.
”Sekarang yang marak kan judi online, ya kami hukum. Ada juga reward kalau dia berprestasi, kami berikan penghargaan berupa sekolah, kenaikan pangkat luar biasa,” katanya.
Baca juga: Lettu Eko Damara Disebut Bunuh Diri karena Terlilit Banyak Utang
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Gara-gara kalah dalam permainan judi online, seorang anggota polisi berinisial YL berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) nekat bunuh diri dengan menyayat leher dan perutnya menggunakan sangkur. Beruntung percobaan bunuh diri yang dilakukan YL tidak berhasil dan kini dia dalam masa perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar, Sulawesi Selatan.
"Terkait rencana bunuh diri memang benar yang dilakukan anggota di Direktorat Samapta Polda. Kejadian ini berawal dari yang bersangkutan sering bermain judi online atau daring," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana kepada wartawan di Makassar, Senin (6/2/2023).
Komang menjelaskan saat bermain judi online YL pernah menang. Tetapi setelah itu YL sering mengalami kekalahan. Saat tidak punya uang, kata Komang, YL meminjam uang di bank dengan berbagai alasan untuk membantu orang tuanya.
"Pada saat dia bermain (judi online) dan kalah, kemudian stres. Karena memiliki pinjaman di bank dan dia selalu kalah sehingga ingin mengakhiri hidupnya dengan menusukkan (sangkur) di perut dan lehernya," ucap Kombes Komang.
Namun ketika mulai merasa sakit, lanjut dia, YL meminta tolong dengan menghubungi temannya untuk dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. "Itu merupakan awal kejadiannya," katanya.
Sejauh ini, kata Komang, korban sudah ditangani dan kondisi sudah cukup baik. Untuk sementara waktu, bersangkutan belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan medis.
"Nanti kalau sudah baik, akan dimintai keterangan oleh Propam. Ponselnya sudah diperiksa untuk mengetahui dia bermain judi online di situs mana, dan siapa saja temannya yang ikut bermain judi online. Jumlah utang di bank juga masih didalami Propam," katanya menambahkan.
Sebelumnya, anggota Polri bertugas di Satuan Samapta Polda Sulsel berinisial, YL berusia 22 tahun berpangkat Bripda ini mencoba mengakhiri hidupnya dengan menyayat leher dan perutnya sendiri dengan pisau sangkur. Kejadian tersebut dilakukan di rumahnya, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Tamalanrea, Makassar, pada Selasa 31 Januari 2023 sekitar pukul 07.00 WITA. Saat ini kondisi yang bersangkutan sudah membaik selama masa perawatan di Rumah Sakit Bayangkara Makassar.
Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah perlu bersikap lebih keras dalam memberantas judi online. Pasalnya efek judi online tidak hanya memicu tindakan kriminal tetapi juga gangguan psikis bagi para pelakunya.
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo setidaknya telah merawat inap kurang lebih 100 orang karena kecanduan judi online. Sementara itu, jumlah pasien yang menjalani rawat jalan angkanya bisa dua kali lipat dibandingkan dengan pasien rawat inap.
"Jadi kalau misalnya kita berangkat dari scope kecil kemudian kita nasionalisasikan di scope besar Indonesia, tentu angkanya itu akan kita temukan berlipat-lipat jauh lebih besar. Dan kalau ditanyakan apakah ini dari daerah urban saja, jawabannya tidak," kata Kepala Divisi Psikiatri RSCM Jakarta, Kristiana Siste Kurniasanti dalam acara Mengenal Adiksi Perilaku Judi Online yang digelar PB IDI belum lama ini.
Dalam catatan Bisnis, tekanan psikis akibat judi online memicu tindakan-tindakan nekat para pelakunya. Di Mataram, Nusa Tenggara Barat, misalnya, seorang pria nekat bunuh diri. Pria berinisial KA itu diduga terlilit utang karena kecanduan judi online.
Kasus lain terjadi di Ogan Ilir Sumatra Selatan, seorang suami nekat mengakhiri hidupnya karena ditegur istri karena kecanduan judi online. Kasus kematian karena judi online juga menimpa anggota TNI Lettu Laut Eko Damara (30). Dia meninggalkan utang sebanyak Rp 819 juta sebelum bunuh diri.
Selain bunuh diri, belum lama ini seorang ayah berinisial RA (36) tega menjual bayinya yang masih berusia 11 bulan dengan harga Rp15 juta. Uang hasil penjualan anak kandungnya sendiri itu digunakan untuk main judi online.
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkam) Budi Gunawan menyebut terdapat 8,8 juta masyarakat Indonesia yang bermain judi online. Angka tersebut mencakup 80.000 anak dibawah umur yang bermain judi online.
Budi menjelaskan sampai dengan saat ini pemerintah mencatat pemain judi online di dalam negeri mencapai angka 8 juta orang. Dari angka tersebut, Budi menyebut mayoritas pemain judi online adalah masyarakat yang berada di kalangan menengah kebawah.
“Pemainnya kurang lebih 8,8 juta masyarakat Indonesia, yang mayoritas para pemainnya adalah kelas menengah ke bawah,” kata Budi saat konferensi pers di Komdigi, Kamis (21/11/2024).
Tak hanya kalangan menengah kebawah, Budi mencatat ada sekitar 97 ribu anggota TNI dan Polri yang bermain judi online. Pemerintah, kata Budi juga mencatat juta pegawai swasta yang bermain judi online.
Lebih lanjut, Budi pun menyampaikan bahwa pemerintah menemukan ada sekitar 80 ribu anak dibawah usia 10 tahun yang bermain judi online.“Dan angka ini diprediksi akan terus bertambah jika kita tidak melakukan upaya massif di dalam memberantas judi online,” ujarnya.
Di sisi lain, Budi menuturkan bahwa saat ini judi online di Indonesia cukup meresahkan. Bukan hanya meresahkan, Budi menilai kondisi judi online di Indonesia sudah darurat.
Apalagi, Budi mencatat bahwa perputaran uang judi online di Indonesia mencapai Rp900 triliun pada tahun 2024. "Bapak presiden pada beberapa kesempatan telah menyampaikan perputaran judi online di Indonesia ini telah capai kurang lebih Rp900 triliun di tahun 2024,” ucap Budi
E-Wallet Jadi Modus Transaksi
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyebut pemerintah masih mendeteksi adanya penggunaan dompet digital sebagai metode transaksi judi online (judol).
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mencatat DANA menjadi e-wallet yang paling banyak digunakan dengan persentase 25,68%, diikuti oleh GoPay yang mencatatkan 24,84%.
LinkAja menyusul dengan 21,47%, sementara OVO memiliki porsi sebesar 21,26%. Penggunaan Sakuku dan ShopeePay lebih kecil, masing-masing dengan persentase 2,32% dan 2,11%.
Maka dari itu, Meutya menuturkan pihaknya meminta kepada perusahaan e-wallet yang dipakai untuk giat judi online untuk memberantas hal tersebut.
“Kami sudah komunikasi juga untuk kemudian terus menurunkan (penggunaan untuk judi online) di e-wallet mereka masing-masing,” kata Meutya saat konferensi pers capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring di Komdigi, Kamis (21/11/2024).
Tak hanya e-wallet, Meutya mengatakan bahwa masih ada sekitar 600-an rekening yang berkaitan dengan judi online (judol). Saat ini rekening tersebut sedang diajukan untuk dilalukan pemblokiran.
Meutya menyampaikan dilakukannya pengajuan pemblokiran rekening karena rekening bank merupakan nadi dari judi online. Maka dari itu, pemerintah sedang menggalakan hal tersebut dengan melakukan kerja sama bersama OJK dan Bank Indonesia.
Lebih lanjut, Meutya menuturkan bahwa pemerintah sedang memantau seluruh bank dan salah satu yang paling dipantau adalah BCA.
“Teman-teman di industri bank juga untuk membantu, kami memantau salah satu yang paling banyak adalah Bank BCA, Bank BRI, Bank BNI, Mandiri, Niaga, BSI, Danamon, dan lain-lain,” ujarnya.
Tercatat sedari Agustus 2023 hingga November 2024 berdasarkan catatan desk pemberantasan perjudian daring, terdapat 517 rekening bank BCA yang diajukan untuk di blokir karena terindikasi judi online.
Posisi BCA diikuti oleh BRI dengan 126 rekening, Mandiri dengan 75 rekening, BNI dengan 58 rekening, dan CIMB Niaga dengan 24 rekening.
Kemudian terdapat BSI dengan 12 rekening, Danamon dengan 3 rekening, dan 6 bank lainnya yaitu Sinarmas, Permata, Maybank, Seabank, Paninbank, dan Mega Bank yang masing masing 1 rekening.
*Peringatan artikel ini mengandung konten bunuh diri. Jika anda mengalami masalah yang sama, usahakan menghubungi layanan konseling untuk meringankan beban anda.
Sebelumnya, Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi buka suara terkait kematian Lettu Laut (K) Eko Damara menimbulkan banyak spekulasi di tengah masyarakat.
Dilansir dari akun Instagram @marinir_tni_al, Selasa (21/5) berikut penjelasan dari Dankormar.
Dia menyampaikan bahwa dari hasil investigasi penyebab kematian bunuh diri Lettu Laut (K) Eko Damara adalah karena almarhum terlilit hutang untuk judi online sekitar Rp 819.027.038 (delapan ratus sembilan belas juta dua puluh tujuh ribu tiga puluh delapan rupiah).
Almarhum juga sempat meminjam uang dibeberapa Bank maupun perorangan baik dilingkungan Satgas maupun sebelum Satgas.
Diakhir keterangannya Komandan Korps Baret Ungu itu pun mengajak untuk mendoakan Lettu Laut (K) Eko Damara.
“Semoga Almarhum diampuni segala dosa-dosanya oleh Allah SWT, Kita yakin dan percaya Tuhan adalah Maha Pemaaf, pemaafnya Tuhan lebih besar dari dosa yang kita perbuat,” tutup Komandan Korps Marinir.
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit.
Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku. Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
JAKARTA, KOMPAS.TV – Menkominfo Budi Arie Setiadi mengungkapkan bahwa masih daruratnya Judi Online di Indonesia.
Hal ini diisampaikan saat konferensi pers terkait perkembangan terbaru pemberantasan Judi online pada Jumat (24/5/2024)
Budi kemudian menyoroti soal perwira TNI yang bunuh diri lantaran judi online.
“Kami ingin kembali menekankan bahwa Indonesia darurat judi online. Satu dari sekian banyak orang, terutama kasus terkini adalah kabar bahwa seorang perwira TNI bunuh diri karena diduga terlilit utang karena judi online,” ujar Budi.
Terkait hal ini, Budi menyampaikan bahwa pemerintah harus lebih bekerja keras dan memperkuat kolaborasi lintas kementarian/Lembaga.
Video Editor: Vila Randita